Description
- Penulis: Abdullah Al-Kafi
- Halaman: vi + 94 halaman
- Ukuran: 13,5×20 cm
- Terbit: Oktober 2024
Rp65.000
Teduh, Santun, Berkarakter. Sorot mata tajam dan memikat. Melalui senyum yang tergores tipis itu terbaca kuat apa yang dipikirkan dan hendak dikatakanya. Suaranya berkarakter kuat dapat menyentak saat membicarakan persoalan yang mendasar. “Santri kudu sinau seng tenanan. Neng ngendi papan tetep bukak kitab. Ojo lali tetep ngadep dampar meski wes neng ngomah,” dalam satu pesanya. Ada hentakan nada dengan tetap “berkelambu perdesaan” yang khas. Ingatkah saat berbicara di dalam majelis mengaji di depan para santri saat membaca kitab-kitab klasik (kuning) kadang diselipkan humor yang membikin tawa mengundang kebahagiaan walau di didalamnya terkandung nasihat berupa sindiran: “Santri iku seng tegas ojo dingkulen,” satu pesan lainya yang sering diulang-ulang disampaikan. Ingatkah saat memanggil lalu memberikan nasehat disertai alasan yang kuat dan mendasar bagaimana harus bersikap tegas terhadap berbagai persoalan kehidupan. Wajah bersongkok hitam dengan tatapan mata tajam itu silahkan saja terus dipandang dalam sapaan batin yang “beraroma” ketulusan. Di sana kita akan menemukan “lapangan lebar” kesahajaan. Buku ini menghadirkan pesan dan nasihat dari KH. Sakdullah pendiri pondok pesantren Al-Falah-Assholihaat baik pesan yang tersurat (lisan) maupun pesan tersirat (sikap) dalam menghadapi berbagai situasi kehidupan baik sosial, politik, kehidupan keluarga maupun kehidupan sehari-hari dalam masyarakat. Membaca buku ini dapat memberikan energi bagi hati menjadi pengendali diri dan dapat dijadikan sebagai pijakan dalam menjalani hidup sehingga dapat merasakan kedamaian, ketenangan serta jauh dari keputusasaan menghadapi tantangan hidup.